Minggu, 27 November 2011
Menjadi Sebuah Kebohongan
Bukan diriku yang sebenarnya, begitu menyedihkan saat tersadar ternyata dirikulah Pecundang yang sebenarnya.
Ingin menangis melepas semua beban ini, tapi itu akan menambah kepedihan yang selama ini telah terasa...
Kehilangan dan tersesat dalam sebuah permainan yang aku ciptakan sendiri. kehilangan tujuan yang sebenarnya.
Seperti sebatang kayu yang terombang-ambing ditengah lautan, terhempas ombak ke kiri dan ke kanan.
Membentur tebing, dan terdampar di daratan yang tandus dan tak berpenghuni.
Rusak dan tidak bisa diperbaiki. Yang tersisa hanya PUING.
Tidak ada yang tau sebenarnya terjadi.
SAKIT.KEBENCIAN.KEPALSUAN.KEBOHONGAN.
TOPENG KEBOHONGAN.
Selasa, 08 November 2011
My Dream
Di duniaku tidak semuanya sempurna dan berjalan seperti yang aku inginkan, manusia Cuma bias berencana hanya Allah yang bias menentukannya. Seperti halnya CInta, meski aku tidak mendapatkan apa yang aku mau, tapi aku tidak putus harapan dan lantas bersedih. Aku masih bias bangkit dan menyusun kebahagiaan dengan cara yang lain sesuai dengan yang Allah berikan padaku. Aku beruntung meskipun aku sudah menikah, tapi aku tidak harus terkurung karena bersuami, aku mendapatkan suami yang sangat mendukung aku mengerjakan hal positif termasuk dalam karya dan bisnis. Tapi dengan semua kebahagiaan itu tidak mau berhenti di titik itu saja. Aku masih punya ‘MIMPI’ yang ingin aku raih (Bukan karena tidak menikmati nikmat-Nya, tapi ini lebih kepada menuju perbaikan diri). Dengan aku hanya berdiam diri maka suatu saat nanti aku akan menyesali karna tidak melakukannya sekarang.
Merubah hidup dan menggapai MIMPI menjadi sesuatu yang baru berguna bukan hanya untuk diri sendiri tapi juga orang lain.
Fly with Dbc-Network dan Oriflame….
Senin, 31 Oktober 2011
So Confuse...
Begitu banyak hal aneh yang terjadi di dunia ini....
SAlahsatunya tentang 'C>I>N>T>A'.
Kisah dari kata itu tidak akan pernah ada habisnya dan banyak sekali kejadian yang melatar belakanginya...
Tidak pernah terbayangkan harus menikah dengan seorang yang tidak kamu cintai bukan karena tidak pernah mengenalnya sebelumnya. bahkan kamu telah berpacaran denganya selama bertahun-tahun. terakhir kali kamu membencinya dengan segala kebencianmu itu telah merubah hidupmu sekarang ini...
Pertanyaannya adalah : Bagaimana itu bisa terjadi????
Ya, mudah aja, Semua itu karna 'C>I>N>T>A'. jadi kalian juga sudah mengalami kan begitu besarnya reaksi akibat kata itu. kadang yang dirasakan orang berbeda-beda, kadang indah kadang juga buruk...
Itu bukan masalah, karna manis atau pahitnya reaksi kata itu kita akan tetap ingin merasakan itu.
Kali ini kita akan membahas tentang 'perubahan' dari pahit ke manis akibat kata itu.
Dari dulunya benci dan tidak suka menjadi sangat menyayangi dan merindukkannya....
Pada dasarnya perasaan ini sulit diungkapkan dengan kata-kata, tapi kadang kala kita perlu kata-kata untuk sedikit menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.
(maaf,kata-kata orang yang sedang jatuh cinta. he..9x).
Sekarang yang aku rasakan adalah RINDU pada kamu Suamiku...
Risa & Riko.
SAlahsatunya tentang 'C>I>N>T>A'.
Kisah dari kata itu tidak akan pernah ada habisnya dan banyak sekali kejadian yang melatar belakanginya...
Tidak pernah terbayangkan harus menikah dengan seorang yang tidak kamu cintai bukan karena tidak pernah mengenalnya sebelumnya. bahkan kamu telah berpacaran denganya selama bertahun-tahun. terakhir kali kamu membencinya dengan segala kebencianmu itu telah merubah hidupmu sekarang ini...
Pertanyaannya adalah : Bagaimana itu bisa terjadi????
Ya, mudah aja, Semua itu karna 'C>I>N>T>A'. jadi kalian juga sudah mengalami kan begitu besarnya reaksi akibat kata itu. kadang yang dirasakan orang berbeda-beda, kadang indah kadang juga buruk...
Itu bukan masalah, karna manis atau pahitnya reaksi kata itu kita akan tetap ingin merasakan itu.
Kali ini kita akan membahas tentang 'perubahan' dari pahit ke manis akibat kata itu.
Dari dulunya benci dan tidak suka menjadi sangat menyayangi dan merindukkannya....
Pada dasarnya perasaan ini sulit diungkapkan dengan kata-kata, tapi kadang kala kita perlu kata-kata untuk sedikit menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi.
(maaf,kata-kata orang yang sedang jatuh cinta. he..9x).
Sekarang yang aku rasakan adalah RINDU pada kamu Suamiku...
Risa & Riko.
Sabtu, 29 Oktober 2011
Evidence
comforting to know that you love me with all my heart. you give your whole life for me. and you have proved it. now I know that I'm also very fond of you. I do not know what will become of my life without you.
Jumat, 28 Oktober 2011
Suaramu...
Mendengar suara kamu,
seperti telah memberikan setetes kesejukan bagiku...
Senang mengetahui kamu baik-baik sja d sna...
Tapi sedih juga jika ingat keadaan kamu d sna...
Kamu mau mkan susah,
Tidur ga nyenyak,
Lelah bekerja,
Saat hujan kebasahan,
Banyak nyamuk,
Televisi ga ada,
Sedih, tapi kamu ikhlas melakukan itu smua demi keluarga.
Meskipun aku d sni sendirian, tapi aku masih bsa hidup lebih tenang.
Ingat pengorbanan kamu seperti ini, aku jadi makin cinta dan tidak berpaling
ke lain hati...
Aku cinta kamu selamanya...
seperti telah memberikan setetes kesejukan bagiku...
Senang mengetahui kamu baik-baik sja d sna...
Tapi sedih juga jika ingat keadaan kamu d sna...
Kamu mau mkan susah,
Tidur ga nyenyak,
Lelah bekerja,
Saat hujan kebasahan,
Banyak nyamuk,
Televisi ga ada,
Sedih, tapi kamu ikhlas melakukan itu smua demi keluarga.
Meskipun aku d sni sendirian, tapi aku masih bsa hidup lebih tenang.
Ingat pengorbanan kamu seperti ini, aku jadi makin cinta dan tidak berpaling
ke lain hati...
Aku cinta kamu selamanya...
Rabu, 26 Oktober 2011
Selasa, 25 Oktober 2011
Senin, 24 Oktober 2011
Merindukanmu
Malam ini sepi...
Saat ragamu, tidak mendampingi aku.
Dengan mendengar suaramu,
Aku merasakan kebahagiaan.
Dulu aku tidak pernah menyadari,
Bahwa berartinya dirimu.
Setelah kau pergi, baru aku sadar,
aku sangat merindukanmu...
dan aku sangat membutuhkanmu...
Peluk Cium tuk yg Tersayang...
Saat ragamu, tidak mendampingi aku.
Dengan mendengar suaramu,
Aku merasakan kebahagiaan.
Dulu aku tidak pernah menyadari,
Bahwa berartinya dirimu.
Setelah kau pergi, baru aku sadar,
aku sangat merindukanmu...
dan aku sangat membutuhkanmu...
Peluk Cium tuk yg Tersayang...
Selasa, 26 Juli 2011
MY SECRET
Cinta atau bukan yang jelas aku telah merasa nyaman bila berada di samping dia, menatap matanya yang tajam membuatku yakin bahwa aku cinta dia. Aku memang jatuh cinta pada Ivan sejak kami duduk di bangku sma dan sekarang aku dibangku kuliahpun aku tetap cinta dia. Kadang aku tidak sadar bahwa Ivan telah memiliki Kiki, dan akupun telah memiliki Rizal. Dan perasaan itupun hanya dapat aku nikmati seorang diri. Aku menikmati perasaan ini sendirian. Aku tak bisa menangis lagi apabila aku melihat Kiki dan mengingat Ivan bahagia bersamanya. Aku hanya bisa memasang wajah palsu apabila sedang bersama Rizal.
Kampusku mini apabila dilihat dari depan karena begitulah kata orang-orang, disitulah aku mengawali semua cerita ini. Aku hanya harus bertahan 3 tahun lagi di kampus, jika semua rencana belajarku bejalan lancar, dan selama itu juga aku akan terus melihat Kiki dan Ivan bersama-sama. Andai saja Kiki bukan sahabatku dan andai saja aku tidak jatuh cinta pada Ivan, pasti hiduku tidak akan seperti ini.
Liburan semester kali ini, Ivan sengaja mengambil cuti kerja dan memutuskan untuk berlibur dengan Kiki. Sedangkan aku hanya bisa menyayat hatiku sendiri, karena harus melihat mereka. Sulit rasanya untuk menolak ajakan mereka, apalagi Rizalpun ingin menghabiskan waktu bersamaku. Dan akupun tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Ivan lebih lama, menatap matanya dan melihat senyum di wajahnya membuatku sangat bahagia. Tapi juga membuatku menangis karena yang membuat Ivan bahagia bukanlah aku, melainkan Kiki.
“Nana sini deh, kita foto bareng…” ajak Kiki dengan riang saat bersama Rizal.
Enggan dan sedih menghampiri perasaanku, bahkan rasanya makanan yang aku makan tadipun tidak terasa nikmat, padahal Ivan, Rizal dan Kiki makan dengan lahapnya.
“kamu kenapa Na?” Tanya Rizal.
“aku ga apa-apa kok” sahutku.
“muka kamu pucat Na, kamu sakit? Kita pulang duluan aja, tunggu bentar ya aku bilang dulu sama Ivan ma Kiki” katanya sambil pergi menghampiri Ivan dan Kiki.
Sebenarnya aku tidak ingin pulang, tapi sepertinya kondisiku sudah tidak mendukung lagi. Rizal sangat baik dan perhatian, tapi kenapa hatiku tidak bisa untuknya dan aku sudah membohonginya selama ini. Mungkin jika Rizal mengetahui yang sebenarnya dia akan membenciku selamanya. Dia mengantarku sampai di rumah. Tidak lama setelah dia pulang benda mungil di tasku berbunyi. SMS dari Rizal.
[Na, aku tau dan ngerti perasaan kamu, seharusnya aku ga paksakan kamu ikut, tapi aku Cuma ingin membuat kenangan indah sama kamu Na. Maafin aku…]
Aku terkejut membaca isi sms itu, apa yang dimaksud Rizal. Lalu jemariku bergerak cepat megetik sms balasan untuk Rizal.
[maksud kamu apa Zal? Aku ga ngerti. Seharusnya aku yang minta maaf ke kamu].
Pesan dikirim…
Agak lama aku menunggu balasan Rizal, rasanya tidak sabar. Ketika aku hendak menelpon Rizal, benda kecil yang bernama Handphone itu berbunyi lagi, kali ini aku membuka dengan dek-dekan.
[ Na…aku sudah lama memperhatikan kamu, aku tau kamu menyimpan cinta ke orang lain, dan aku tau siapa orang itu, tapi aku menutup mata, aku ga peduli, aku terus berharap hati kamu bisa jadi milik aku, tapi ternyata itu ga bisa. Na, makasih banyak kamu selama ini mau nemenin aku dan membuat memori indah di hatiku, meskipun itu dengan kepalsuan. Aku bisa terima itu Na, karena aku cinta dan sayang kamu. Sekarang sudah saatnya, ga ada alasan lagi buat aku terus menyiksa hati kamu. Kalo kamu baca sms aku ini, mungkin aku sudah diambang kematian. Dan hari ini adalah hari terakhir aku yang sangat indah. Aku minta kamu jangan sedih, dan jangan menyalahkan diri sendiri. Aku minta maaf Na, sudah menutupi semua ini dari kamu, aku Cuma ga mau kamu tambah kasihan lagi sama aku. Satu pesanku Na, jangan sakiti hati orang yang kamu sayangi. Selamat tinggal Na… aku sayang kamu].
Aku meneteskan menangis setelah membaca sms itu. Aku tidak tau harus berbuat apa. Sejahat itukah aku pada Rizal. Dan sebuta itukah aku sehingga tidak menyadari tidak hanya aku yang terluka tapi ada orang lain juga yang terluka karena aku, dan begitu bodohnya aku sampai aku tidak menyadari keadaan pacarku sendiri. Aku terlalu egois memikirkan perasaanku sendiri dan selalu merasa akulah yang paling menderita di dunia ini, padahal ada banyak orang yang mengalami hal yang sama seperti aku.
Aku tidak bisa berpikir jernih lagi, aku pergi keluar rumah meski sedang hujan deras, aku mengambil motorku dan melaju ke arah rumah sakit karena disitulah Rizal terbaring. Saat aku tiba di rumah sakit aku melihat orang tua Rizal di depan ruang ICU.
“mana Rizal tante…?” tanyaku sambil isak tangis dan baju yang basah kuyup.
“di dalam, dia nunggu kamu, setelah pulang tadi kami langsung membawanya ke sini” kata ayah Rizal sedih, sedangkan ibunya hanya menangis.
Saat aku masuk, aku melihat wajah Rizal yang sangat pucat. Dia tersenyum. Aku duduk di sampingnya dan memegang tangannya sambil menangis.
“maafin aku…Na…”ucap Rizal dengan terbata lalu matanya tertutup.
“RIZALIII….! Jangan tinggalin aku…” tangisku.
Orang tua Rizal masuk, ibunya langsung memeluk Rizal dan menangis dengan histeris. Aku merasa pusing dan pandangan mataku mulai gelap, aku sempat melihat ayah Rizal hanya berdiri mematung. Lalu semua gelap. Ketika aku sadar, orang tuaku telah ada di sampingku. Mereka mengajakku pulang. Aku mengganti baju lalu berangkat lagi kerumah Rizal, saat aku tiba Ivan dan Kiki telah ada disitu. Kiki memelukku berusaha membuatku kuat, dan Ivanpun mencoba menenangkan hatiku, padahal jika dia tau apa yang sebenarnya terjadi dia pasti sangat terpukul. Aku memutuskan menyimpan kisah ini seorang diri, aku tidak ingin mengganggu hubungan mereka, seperti pesan terakhir Rizal. Dan entah rasa cintaku pada Ivan masih ada tau tidak.
Saat itu aku benar-benar tidak tau harus berkata apa, aku hanya menangis dan membisu hingga acara pemakaman Rizal selesai. Aku sempat melihat ibunya Rizal jatuh pingsang beberapa kali. Aku jadi merasa sangat bersalah pada mereka, tapi ayah Rizal telah menjelaskan padaku, bahwa semua itu bukan kesalahanku. Rizal telah mengidap kanker darah sejak berumur 15 tahun, pada awalnya dia kehilangan semangat hidup, tapi setelah bertemu denganku di SMA dia menjadi memiliki semangat lagi. Rizal juga melarang orang tuanya memberi tau penyakitnya pada siapapun termasuk aku.
Aku merasa menjadi manusia paling jahat dan bodoh. Sekarang aku hanya bisa menyesali kesalahanku. Dan menjadikan ini pelajaran yang berharga dalam hidupku.
*THE END*
Kampusku mini apabila dilihat dari depan karena begitulah kata orang-orang, disitulah aku mengawali semua cerita ini. Aku hanya harus bertahan 3 tahun lagi di kampus, jika semua rencana belajarku bejalan lancar, dan selama itu juga aku akan terus melihat Kiki dan Ivan bersama-sama. Andai saja Kiki bukan sahabatku dan andai saja aku tidak jatuh cinta pada Ivan, pasti hiduku tidak akan seperti ini.
Liburan semester kali ini, Ivan sengaja mengambil cuti kerja dan memutuskan untuk berlibur dengan Kiki. Sedangkan aku hanya bisa menyayat hatiku sendiri, karena harus melihat mereka. Sulit rasanya untuk menolak ajakan mereka, apalagi Rizalpun ingin menghabiskan waktu bersamaku. Dan akupun tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Ivan lebih lama, menatap matanya dan melihat senyum di wajahnya membuatku sangat bahagia. Tapi juga membuatku menangis karena yang membuat Ivan bahagia bukanlah aku, melainkan Kiki.
“Nana sini deh, kita foto bareng…” ajak Kiki dengan riang saat bersama Rizal.
Enggan dan sedih menghampiri perasaanku, bahkan rasanya makanan yang aku makan tadipun tidak terasa nikmat, padahal Ivan, Rizal dan Kiki makan dengan lahapnya.
“kamu kenapa Na?” Tanya Rizal.
“aku ga apa-apa kok” sahutku.
“muka kamu pucat Na, kamu sakit? Kita pulang duluan aja, tunggu bentar ya aku bilang dulu sama Ivan ma Kiki” katanya sambil pergi menghampiri Ivan dan Kiki.
Sebenarnya aku tidak ingin pulang, tapi sepertinya kondisiku sudah tidak mendukung lagi. Rizal sangat baik dan perhatian, tapi kenapa hatiku tidak bisa untuknya dan aku sudah membohonginya selama ini. Mungkin jika Rizal mengetahui yang sebenarnya dia akan membenciku selamanya. Dia mengantarku sampai di rumah. Tidak lama setelah dia pulang benda mungil di tasku berbunyi. SMS dari Rizal.
[Na, aku tau dan ngerti perasaan kamu, seharusnya aku ga paksakan kamu ikut, tapi aku Cuma ingin membuat kenangan indah sama kamu Na. Maafin aku…]
Aku terkejut membaca isi sms itu, apa yang dimaksud Rizal. Lalu jemariku bergerak cepat megetik sms balasan untuk Rizal.
[maksud kamu apa Zal? Aku ga ngerti. Seharusnya aku yang minta maaf ke kamu].
Pesan dikirim…
Agak lama aku menunggu balasan Rizal, rasanya tidak sabar. Ketika aku hendak menelpon Rizal, benda kecil yang bernama Handphone itu berbunyi lagi, kali ini aku membuka dengan dek-dekan.
[ Na…aku sudah lama memperhatikan kamu, aku tau kamu menyimpan cinta ke orang lain, dan aku tau siapa orang itu, tapi aku menutup mata, aku ga peduli, aku terus berharap hati kamu bisa jadi milik aku, tapi ternyata itu ga bisa. Na, makasih banyak kamu selama ini mau nemenin aku dan membuat memori indah di hatiku, meskipun itu dengan kepalsuan. Aku bisa terima itu Na, karena aku cinta dan sayang kamu. Sekarang sudah saatnya, ga ada alasan lagi buat aku terus menyiksa hati kamu. Kalo kamu baca sms aku ini, mungkin aku sudah diambang kematian. Dan hari ini adalah hari terakhir aku yang sangat indah. Aku minta kamu jangan sedih, dan jangan menyalahkan diri sendiri. Aku minta maaf Na, sudah menutupi semua ini dari kamu, aku Cuma ga mau kamu tambah kasihan lagi sama aku. Satu pesanku Na, jangan sakiti hati orang yang kamu sayangi. Selamat tinggal Na… aku sayang kamu].
Aku meneteskan menangis setelah membaca sms itu. Aku tidak tau harus berbuat apa. Sejahat itukah aku pada Rizal. Dan sebuta itukah aku sehingga tidak menyadari tidak hanya aku yang terluka tapi ada orang lain juga yang terluka karena aku, dan begitu bodohnya aku sampai aku tidak menyadari keadaan pacarku sendiri. Aku terlalu egois memikirkan perasaanku sendiri dan selalu merasa akulah yang paling menderita di dunia ini, padahal ada banyak orang yang mengalami hal yang sama seperti aku.
Aku tidak bisa berpikir jernih lagi, aku pergi keluar rumah meski sedang hujan deras, aku mengambil motorku dan melaju ke arah rumah sakit karena disitulah Rizal terbaring. Saat aku tiba di rumah sakit aku melihat orang tua Rizal di depan ruang ICU.
“mana Rizal tante…?” tanyaku sambil isak tangis dan baju yang basah kuyup.
“di dalam, dia nunggu kamu, setelah pulang tadi kami langsung membawanya ke sini” kata ayah Rizal sedih, sedangkan ibunya hanya menangis.
Saat aku masuk, aku melihat wajah Rizal yang sangat pucat. Dia tersenyum. Aku duduk di sampingnya dan memegang tangannya sambil menangis.
“maafin aku…Na…”ucap Rizal dengan terbata lalu matanya tertutup.
“RIZALIII….! Jangan tinggalin aku…” tangisku.
Orang tua Rizal masuk, ibunya langsung memeluk Rizal dan menangis dengan histeris. Aku merasa pusing dan pandangan mataku mulai gelap, aku sempat melihat ayah Rizal hanya berdiri mematung. Lalu semua gelap. Ketika aku sadar, orang tuaku telah ada di sampingku. Mereka mengajakku pulang. Aku mengganti baju lalu berangkat lagi kerumah Rizal, saat aku tiba Ivan dan Kiki telah ada disitu. Kiki memelukku berusaha membuatku kuat, dan Ivanpun mencoba menenangkan hatiku, padahal jika dia tau apa yang sebenarnya terjadi dia pasti sangat terpukul. Aku memutuskan menyimpan kisah ini seorang diri, aku tidak ingin mengganggu hubungan mereka, seperti pesan terakhir Rizal. Dan entah rasa cintaku pada Ivan masih ada tau tidak.
Saat itu aku benar-benar tidak tau harus berkata apa, aku hanya menangis dan membisu hingga acara pemakaman Rizal selesai. Aku sempat melihat ibunya Rizal jatuh pingsang beberapa kali. Aku jadi merasa sangat bersalah pada mereka, tapi ayah Rizal telah menjelaskan padaku, bahwa semua itu bukan kesalahanku. Rizal telah mengidap kanker darah sejak berumur 15 tahun, pada awalnya dia kehilangan semangat hidup, tapi setelah bertemu denganku di SMA dia menjadi memiliki semangat lagi. Rizal juga melarang orang tuanya memberi tau penyakitnya pada siapapun termasuk aku.
Aku merasa menjadi manusia paling jahat dan bodoh. Sekarang aku hanya bisa menyesali kesalahanku. Dan menjadikan ini pelajaran yang berharga dalam hidupku.
*THE END*
Jumat, 15 Juli 2011
Habis Sedih Terbit Bahagia
sepertinya kesedihan yang lalu, kini telah berganti denga kebahagiaan yang tiada akhir. Aku kini memiliki seorang pendamping hidup, dan dia akan membahagiakan aku selama-lamanya. aku berharap semua yang akan kami lewati kami nanti adalah semua rahmat dari Ilahi, dan tidak akan membuat kami merasa sedih. karena kami akan melewatinya bersama. ^^
Risa & Riko
26 Juni 2011
Risa & Riko
26 Juni 2011
Senin, 14 Maret 2011
KU Tak Tau, Sebenarnya Apa yang Aku Tau
Aku tau kamu telah berpaling dariku....
aku tau ada seseorang yang telah membuat kamu bahagia dan tersenyum...
aku ikut bahagia klau kamu bahagia....
meskipun aku tau, aku akn terluka dan menangis karena tidak bisa bersamamu...
aku bahagia untukmu.... T_T
aku tau ada seseorang yang telah membuat kamu bahagia dan tersenyum...
aku ikut bahagia klau kamu bahagia....
meskipun aku tau, aku akn terluka dan menangis karena tidak bisa bersamamu...
aku bahagia untukmu.... T_T
Sabtu, 12 Maret 2011
dosa apa????
Ya Allah...banyak banget cobaan yg datang...aku udh malu banget...
Rasanya udah ga punya muka lagi...
aku ga tau...sebenarnya ini cobaan ato hukuman buat aku...
yang jelas ini berat banget...
Tolong hamba-Mu yang nista ini Ya Allah...
Rasanya udah ga punya muka lagi...
aku ga tau...sebenarnya ini cobaan ato hukuman buat aku...
yang jelas ini berat banget...
Tolong hamba-Mu yang nista ini Ya Allah...
Senin, 07 Maret 2011
sendiri....
semua yang sudah aku lewati akhir2 ini...benar2 membuat aku sadar, telah banyak kesalahan yang aku perbuat... aku selama ini berpikir selalu berharap semua berjalan sesuai dengan yang aku inginkan tapi ternyata tidak ada yang bisa selalu berjalan sesuai dengan yang kita inginkan...berat...aku kehilangan orang yang aku inginkan dua kali... T_T
Langganan:
Postingan (Atom)
Mengenai Saya
My Book Favorite
- Breaking Down
- Eclipse
- Harry Potter 1-7
- New Moon
- Twilight